WELLCOME TO MY BLOG

Wellcome To My Blog, selamat berkunjung dan agar menjadi Tamu yang baik jangan lupa tinggalkan
komentarnya ea?? tks

Selasa, 04 Januari 2011

RAHASIA,HIKMAH AYAT KURSI


Apa rahasianya, hikmahnya, sehingga satu ayat (ayat Kursi) bisa menghantarkan kita masuk surga Allooh سبحانه وتعالى?

Ternyata dalam ayat Kursi terdapat 5 Hikmah penting :

Pertama, di dalamnya terdapat Nama dan Sifat Allooh سبحانه وتعالى. di antaranya :

1. Allooh سبحانه وتعالى, yaitu dalam kalimat: Alloohu laa ilaaha illaa huwa.
2. Al Hayyu (Maha Hidup)
3. Al Qoyyuum (Maha Tegak, Berdiri)
4. Al ‘Aliyyu (Maha Tinggi)
5. Al ‘Adziim (Maha Agung).

1. Allooh سبحانه وتعالى, kita sebut demikian, atau dengan bahasa Tauhid disebut dengan Tawassul, bertawasul dengan Nama Allooh سبحانه وتعالى.

2. Al Hayyu, artinya Yang Maha Hidup, kalimat ini tidak boleh ditasybiih (diserupakan) dengan makhluk-Nya. Kalau manusia hidup adalah makan, minum, buang kotoran, dsbnya. Sedangkan Allooh سبحانه وتعالى berbeda dengan makhluk-Nya. Jadi kalau dikatakan Allooh Maha Hidup, jangan dipahami hidup sebagaimana makhluk-Nya.

3. Al Qoyyum, artinya Maha Berdiri Sendiri tidak membutuhkan bantuan siapapun, bahklan Allooh سبحانه وتعالى lah yang membuat, mengatur dan mengedarkan seluruh alam semesta yang ada dalam kekuasaan-Nya. Maka bila manusia meyakini bahwa Allooh adalah Al Qoyyum, maka ia akan meminta kepada Allooh سبحانه وتعالى. Yang Maha Memberi.

4. Al ‘Aliyyu, artinya Diatas. Tetapi jangan diartikan bahwa Diatas adalah arah tempat, menurut analogi manusia, melainkan Diatas yang layak bagi Allooh سبحانه وتعالى, yaitu Yang Maha Tinggi. Menurut para ‘Ulama, Yang Diatas maknanya dalam 3 kategori, yaitu :

1. ‘Uluwwul Dzaat, Maksudnya Dzat Allooh سبحانه وتعالى adalah diatas. Semua makhluk di bawah Allooh سبحانه وتعالى.
2. ‘Uluwwus sifaat, maknanya Allooh Maha Tinggi dan tidak ada yang menyamai Allooh سبحانه وتعالى.
3. ‘Uluwwul Qohr, maknanya Allooh selalu Perkasa, tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya.

5. Al ‘Adzim, artinya Maha Agung, Maha Besar. Tidak ada yang bisa menandingi dalam Kebesaran-Nya. Bahkan alam semesta beserta isinya ini bila ditaruh dalam genggaman Allooh سبحانه وتعالى, tidak ada sebesar biji sawi.

Itulah maka dalam Ayat Kursi terdapat makna yang sangat besar, yaitu diantaranya adalah Nama-Nama Allooh سبحانه وتعالى, yang dengan Nama-Nya kita punya kebanggaan: Allooh yang diibadahi, Allooh Yang Maha Tinggi, Allooh tempat kita meminta. Allooh adalah Berdiri sendiri, tempat kita bergantung, semuanya itu ada terdapat dalam Ayat Kursi. Oleh karena itu sebenarnya jika manusia menghayati arti ayat Kursi, akan cukup mengarahkan dirinya untuk sampai kepada Allooh سبحانه وتعالى.

Kedua, di dalam ayat Kursi terdapat Kalimat Tauhid: Alloohu laa ilaaha illaa huwa.

Orang bila ingin masuk ke dalam surga, kuncinya adalah Kalimat Tauhid: Laa ilaaha illallooh, sebelum kita lahir, di awal kita lahir, di awal kita baligh, bahkan di akhir kita mati, harus mengatakan Laa ilaaha illallooh. Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Siapa yang akhir kata-kataya ketika sebelum mati adalah dengan kalimat Laa ilaaha illallooh, orang tersebut akan masuk ke dalam surga Allooh سبحانه وتعالى.” (Hadits Riwayat Imam Abu Dawud dari Mu’adz bin Jabal رضي الله عنه)

Kalimat tersebut juga terdapat dalam Ayat Kursi. Maka wajar bila kita melazimkan membaca Ayat Kursi, insya Allooh akan memberikan kita Kalimatut Tauhiid.

Ketiga, Kalimat Tauhiid Laa ilaaha illallooh, artinya: Tidak ada yang berhak di- ibadahi dengan sebenarnya kecuali hanya lah Allooh سبحانه وتعالى. Yang berhak untuk mendapatkan penghambaan hanya lah Allooh سبحانه وتعالى. Maka bila kita hendak melakukan sesuatu ibadah atau amal apapun, jangan karena manusia.

Keempat, Allooh سبحانه وتعالى bebas dari cela dan kurang. Tidak ada cela dan kurang bagi Allooh سبحانه وتعالى. Sementara setiap manusia di dunia ini ada celanya, ada kekurangannya. Dalam ayat Kursi disebutkan: laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Tidak lelah dan tidak merasa berat mengurus alam semesta dan makhluk-Nya.

Seperti dalam Surat Asy Syuroo ayat 11 (akhir ayat):

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

Dalam Surat Al Isroo’ ayat 43:

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا

“Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya”.

Kelima, Allooh-lah Pemilik apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi. Hal ini kita akui, dan pengakuan seperti ini (yaitu menganggap bahwa Allooh سبحانه وتعالى adalah Robb, dan oleh karena itu sudah selayaknya jika seseorang menyembah Allooh سبحانه وتعالى) akan memberikan surga.

Keenam, Tidak ada yang memiliki Syafa’at kecuali Allooh سبحانه وتعالى. Yang memiliki Syafa’at hanyalah Allooh سبحانه وتعالى. Hanya Allooh سبحانه وتعالى yang berkuasa memberi izin kepada orang yang Allooh izinkan untuk memberi Syafa’at. Syafa’at adalah penggenap, misalnya: bahwa untuk syarat kelulusan seseorang masuk surga itu minimal nilainya 6, lalu ternyata seseorang hanya mendapat nilai 5,5. Maka ia kurang nilai 0,5. Maka diberikanlah Syafa’at 0,5 agar bisa masuk surga. Nilai 0,5 itulah yang disebut Syafa’at.

Jika seseorang sudah beramal, sholat, dzikir, sholawat dsb, ternyata sampai di akhirat ia belum memenuhi syarat masuk surga karena nilainya masih kurang, oleh karena itu Allooh سبحانه وتعالى memberikan kesempatan kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, untuk memberikan Syafa’at kepada umatnya, dan karena itu ada orang yang seharusnya masuk neraka, diberikan Syafa’at lalu bisa masuk surga. Ada orang yang seharusnya masuk neraka yang paling bawah, lalu diberikan Syafa’at oleh Nabi صلى الله عليه وسلم, lalu bisa naik, masuk neraka yang lebih ringan. Maka harus kita yakini bahwa Syafa’at yang memiliki hanya Allooh سبحانه وتعالى. Allooh سبحانه وتعالى hanya memberi kepada orang yang diizinkan-Nya.

Ketujuh, Allooh سبحانه وتعالى Maha Mengetahui segala makhluknya, apa yang dikerjakan, apa yang terjadi besok, apa yang akan terjadi di akhirat, rahasianya ada di tangan Allooh سبحانه وتعالى. Manusia tidak tahu dan suka lupa. Allooh سبحانه وتعالى tidak pernah lupa dan tidak pernah tidak tahu untuk masa yang akan datang. Dan semua itu terdapat dalam Ayat Kursi.

Pengetahuan Allooh Maha Luas, tidak ada yang mengetahui kecuali hanya orang yang Allooh beri, itupun hanya sedikit.

Kedelapan, ilmunya makhluk itu adalah bagian kecil dari pada tetesan air laut. Lihat Surat Al Kahfi ayat 109. Ilmu Allooh سبحانه وتعالى tidak akan pernah habis. Demikian pula dapat dilihat dalam Surat Luqman ayat 27 : Kalau seandainya laut ini digandakan menjadi tujuh kali lipat, untuk mencatat Ilmu Allooh سبحانه وتعالى, tidak akan pernah habis Ilmu Allooh سبحانه وتعالى. Dua ayat itu mmembuktikan bahwa Ilmu Allooh سبحانه وتعالى itu sangat luas.

Kesembilan, Besarnya Kursi Allooh سبحانه وتعالى meliputi langit dan bumi, sehingga tidak bisa digambarkan betapa besarnya.

Kesepuluh, Allooh Maha Pemelihara. Yang mengatur semua urusan. Termasuk lahirnya anak manusia, matinya manusia, yang mengatur seluruh peredaran alam ini, sehingga bumi menjadi selamat, tidak berbenturan satu sama lain apa yang menjadi isi alam ini.

Subhaanallooh, semua itu ada dalam Ayat Kursi. Oleh karena itu wajar kalau kita renungkan secara mendalam betapa hikmah yang ada dalam Ayat Kursi. Maka Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:

من قرأ آية الكرسي دبر كل صلاة مكتوبة، لم يمنعه من دخول الجنة إلا أن يموت

“Barangsiapa yang membaca ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu, baginya tidak ada yang menghalangi antara ia dengan surga kecuali kematian”.

Demikianlah, mudah-mudahan kita mendapat hidayah dari Allooh سبحانه وتعالى, selalu ditunjukkan jalan yang menuju ridho-Nya, sehingga kita bisa meraih surga dengan derajat yang tinggi. Aamiiin.

Sumber :
Oleh: Ustadz Achmad Rofi’i, Lc.
  •  

Tidak ada komentar: